JAKARTA - Juventus kembali menghadapi hasil minor setelah kalah dari Lazio dengan skor tipis 1-0 pada pekan ke-8 Liga Italia 2025-2026.
Laga yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, pada Senin, 27 Oktober 2025 dini hari WIB ini membuat tren negatif Bianconeri berlanjut.
Gol tunggal Lazio lahir dari kaki Toma Basic pada menit ke-9, memanfaatkan umpan matang dari Danilo Cataldi. Sepakan dari luar kotak penalti itu membuat kiper Juventus, Mattia Perin, tidak berdaya. Hasil ini sekaligus memperpanjang puasa kemenangan Juventus, yang terakhir meraih tiga poin kala menghadapi Inter Milan pada 13 September 2025.
Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Juventus di Serie A musim ini, dan membuat mereka tertahan di peringkat kedelapan klasemen. Dari delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, tim asal Turin ini baru mencatatkan lima imbang dan tiga kekalahan, menegaskan tekanan besar yang mereka hadapi dalam upaya kembali ke jalur kemenangan.
Efektivitas Lazio Mengungguli Dominasi Juventus
Meski Juventus mendominasi penguasaan bola sepanjang laga, efektivitas Lazio menjadi kunci kemenangan mereka. Setelah gol awal Toma Basic, Juventus mencoba membalas dengan serangan cepat. Dusan Vlahovic mendapat peluang pada menit ke-12, namun sundulannya masih bisa diblok oleh pertahanan Lazio. Lima menit kemudian, giliran Weston McKennie yang mencoba menyundul, tapi bola masih menyamping.
Lazio menampilkan disiplin pertahanan tinggi dan memanfaatkan peluang sesedikit mungkin secara maksimal. Hal ini membuat Juventus kesulitan menembus garis belakang Biancocelesti, meski terus menekan sepanjang babak pertama. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum, menandakan ketangguhan tim tuan rumah dalam membaca permainan lawan.
Taktik Tudor dan Upaya Mengejar Gol
Pelatih Juventus, Igor Tudor, melakukan sejumlah pergantian strategi di babak kedua untuk menambah daya gedor. Masuknya Kenan Yildiz bertujuan menambah kreativitas lini tengah, sementara kemudian Filip Kostic dan Kephren Thuram diturunkan untuk memperkuat lini depan.
Usaha itu sempat membuahkan peluang, terutama sundulan Thuram pada menit ke-75 yang memanfaatkan umpan Kostic. Namun, kiper Lazio, Ivan Provedel, tampil sigap dan menahan serangan, sehingga skor tetap bertahan. Lazio juga tidak tinggal diam, beberapa kali memanfaatkan celah dari serangan balik, termasuk peluang dari Mattia Zaccagni, meski belum menambah keunggulan.
Hasil ini menegaskan bahwa Juventus masih kesulitan mengubah dominasi penguasaan bola menjadi gol. Efektivitas tim lawan, ketajaman pertahanan, dan kiper yang tampil maksimal menjadi faktor penghambat Bianconeri.
Posisi Klasemen dan Tantangan ke Depan
Dengan kemenangan ini, Lazio berhasil masuk ke jajaran 10 besar klasemen sementara, memperbaiki posisi mereka di tengah persaingan ketat Serie A. Bagi Juventus, hasil ini memperpanjang tekanan dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk memperbaiki performa.
Kekalahan dari Lazio membuat Juventus harus mengevaluasi efektivitas lini depan, kreativitas di lini tengah, dan kestabilan pertahanan. Beberapa pemain kunci seperti Vlahovic, McKennie, dan Kostic telah tampil maksimal, tetapi masih kurang dalam menyelesaikan peluang menjadi gol.
Laju negatif ini menjadi tantangan tersendiri bagi Tudor, terutama dalam menghadapi jadwal padat Serie A dan kompetisi Eropa di musim ini. Pemulihan mental dan konsistensi permainan menjadi fokus utama jika Juventus ingin kembali bersaing di papan atas.
Susunan Pemain Lazio:
Ivan Provedel; Adam Marusic, Alessio Romagnoli, Mario Gila, Manuel Lazzari (Pellegrini 55'); Mateo Gendouzi, Danilo Cataldi, Toma Basic (Vecino 68'); Mattia Zaccagni, Boulaye Dia (Noslin 82'), Gustav Isaksen (Pedro 83')
Pelatih: Maurizio Sarri
Susunan Pemain Juventus:
Mattia Perin; Lloyd Kelly, Federico Gatti (Mario 86'), Pierre Kalulu; Francisco Conceicao, Teun Koopmeiners (Thuram 66'), Manuel Locatelli, Weston McKennie (Openda 78'), Andrea Cambiaso (Yildiz 45'); Jonathan David (Kostic 66'), Dusan Vlahovic
Pelatih: Igor Tudor
Dengan hasil 1-0 ini, Juventus harus segera memperbaiki performa sebelum menghadapi laga-laga krusial berikutnya di Serie A. Sementara Lazio, dengan efektivitas tinggi dan pertahanan solid, menunjukkan kualitas mereka sebagai tim yang sulit ditaklukkan di kandang sendiri.
